Kamis, 24 Agustus 2017

Tidur Cukup Bisa Kurangi Risiko Diabetes Tipe 2 Pada Anak

Anak-anak yang tidur lebih sering menghadapi risiko rendah terkena diabetes tipe 2. Itu menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Selasa (15/8) di The Journal of Pediatrics di AS.

Bagi orang dewasa, terlalu banyak tidur atau kurang tidur terkait dengan akumulasi lemak dan diabetes tipe 2. Pada anak-anak, lebih banyak tidur dikaitkan dengan tingkat obesitas yang lebih rendah.

Namun, penelitian tentang faktor risiko diabetes tipe 2 jarang terjadi. Untuk memeriksa kemungkinan adanya hubungan, peneliti mengamati pengukuran tubuh, hasil sampel darah dan data pertanyaan dari 4.525 anak dari etnis yang berbeda, berusia sembilan sampai sepuluh tahun, di Inggris.

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang tidur paling lama memiliki berat badan rendah dan kandungan lemaknya juga lebih rendah. Waktu tidur "juga sangat berbanding terbalik dengan insulin, resistensi insulin dan gula darah," kata periset tersebut, dikutip oleh Xinhua, yang dipantau di Jakarta pada Rabu malam (16/8) .

"Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan interval waktu tidur dapat memberikan pendekatan sederhana untuk mengurangi kandungan lemak tubuh dan risiko diabetes tipe 2 sejak usia dini," kata Profesor Christopher Owen, yang memimpin penelitian ini. Di Universitas London, St. George's, dalam sebuah pernyataan.

"Manfaat potensial yang terkait dengan meningkatnya tidur pada anak-anak dapat berdampak pada kesehatan seperti orang dewasa," kata caraku hidup sehat Owen.

Para peneliti tidak menemukan hubungan antara durasi tidur dan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk lemak darah dan tekanan darah. Ketidakhadiran menunjukkan bahwa "durasi tidur tidak mengubah risiko penyakit jantung lainnya di awal kehidupan, selain peningkatan obesitas dan risiko metabolik yang, jika terus-menerus atau meningkat, perlu waktu untuk meningkatkan risiko penyakit. Jantung "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar